Dalam lingkungan kerja saya di PT. Alter Teknologi Indonesia, sering terdengar diskusi mengenai mitos atau fakta seputar smartphone yang ditaruh di jok motor dan berpotensi meledak.
Sebagai seseorang yang tidak serta-merta menerima informasi tanpa analisis mendalam, saya merasa perlu untuk menyelidiki dan memahami realitas di balik klaim ini.
Kita memang hidup di era di mana kecenderungan bereaksi terhadap hal-hal yang dramatis sangat tinggi. Namun, bukankah sebagai individu yang rasional, kita perlu membedah informasi ini dengan lebih bijaksana?
Kesimpulan Editor Berita yang Terburu- buru
Saya memulai dengan mempertanyakan narasi yang sering dibangun oleh editor berita. Dalam banyak kasus, kesimpulan yang diambil cenderung berdasarkan observasi langsung dari suatu kejadian, bukan dari penyelidikan yang objektif.
Contohnya, jika terjadi ledakan di dalam jok motor yang kebetulan menyimpan smartphone, kesimpulan instan dan sederhana sering kali mengarah pada smartphone sebagai penyebab utama.
Saat menyelidiki lebih jauh, saya menemukan bahwa risiko kebakaran atau ledakan sebenarnya sangat kecil. Meskipun demikian, tidak dapat diabaikan bahwa ada beberapa insiden yang terjadi.
Contohnya, terjadi sebuah insiden di Grobogan, Jawa Tengah, di mana seorang pengendara motor bernama Hari Sustanti meninggal setelah ponselnya yang ditaruh di dasbor motor meledak. Kejadian ini menyebabkan korban panik, kehilangan kendali atas kendaraannya, dan akhirnya menabrak tiang listrik [Ref].
Selain itu, ada juga kasus di mana sebuah sepeda motor terbakar di Semarang, diduga akibat pemiliknya menyimpan ponsel di dalam bagasi jok motor. Kebakaran tersebut terjadi saat motor sedang berada di tengah persimpangan jalan raya [Ref].
Adalah kewajaran untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti tidak menyimpan smartphone di jok motor, terutama mengingat kondisi tertentu yang dapat meningkatkan suhu di dalam bagasi motor. Namun, kita juga harus waspada terhadap kecenderungan kita untuk terlalu terfokus pada potensi efek negatif tanpa mempertimbangkan frekuensi dan kondisi aktual di mana insiden tersebut terjadi.
Dengan begitu, kita bisa memiliki pemahaman yang lebih seimbang dan berdasarkan informasi yang lebih akurat tentang risiko sebenarnya dari menyimpan smartphone di jok motor. Ini penting untuk menghindari kepanikan yang tidak perlu, sambil tetap mengambil langkah-langkah pencegahan yang masuk akal.
Apakah Smartphone Aman ditaruh di Jok Motor?
Meskipun ada risiko yang terkait dengan menyimpan smartphone di jok motor, penting untuk diingat bahwa risiko-risiko ini lebih berkaitan dengan fungsionalitas dan umur pakai perangkat daripada bahaya besar seperti kebakaran atau ledakan.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait menyimpan smartphone di jok motor.
Suhu Panas
Jok motor yang terpapar langsung sinar matahari atau dekat dengan mesin yang panas dapat menjadi sangat panas. Suhu yang berlebihan ini bisa merusak baterai smartphone dan komponen internal lainnya. Baterai lithium-ion khususnya sangat sensitif terhadap panas, dan paparan panas berlebih dapat menyebabkan mereka berkinerja buruk, membengkak, atau dalam kasus yang sangat jarang, meledak.
Getaran dan Benturan
Berkendara dengan motor seringkali melibatkan getaran dan benturan, terutama di jalan yang tidak rata atau berlubang. Getaran yang berlebihan bisa berdampak buruk pada komponen internal smartphone, termasuk motherboard dan layar LCD. Kerusakan ini mungkin tidak segera terlihat, tapi dapat menurunkan umur pakai dan kinerja perangkat.
Paparan Cairan
Jok motor yang tidak kedap air sepenuhnya bisa memungkinkan kelembapan atau cairan masuk dan merusak smartphone. Bahkan sejumlah kecil cairan dapat menyebabkan korosi atau korsleting pada komponen elektronik. Risiko ini menjadi lebih signifikan di musim hujan atau saat berkendara di lingkungan yang lembab.
Risiko ini, meskipun nyata, relatif kecil dan dapat diminimalisir dengan penyimpanan yang tepat dan perawatan perangkat. Jadi, sambil mengakui adanya potensi bahaya, kita tidak perlu secara berlebihan khawatir, asalkan kita bijak dalam menggunakan dan menyimpan perangkat elektronik kita.
Lalu, berita tentang smartphone yang meledak karena di taruh di dalam jok motor, memang kemungkinan bisa terjadi. Mari kita cari tahu tentang hal ini.
Penyebab HP meledak ketika ditaruh dalam Jok Motor
Kemungkinan smartphone meledak karena disimpan di dalam jok motor memang ada, meski ini adalah kasus yang sangat jarang terjadi. Beberapa faktor bisa meningkatkan risiko ini:
Suhu Tinggi
Suhu yang sangat tinggi di dalam jok motor, yang sering terjadi akibat paparan langsung sinar matahari atau panas dari mesin motor, dapat menyebabkan overheating pada baterai lithium-ion di dalam smartphone. Suhu tinggi ini dapat mengganggu kinerja kimia dalam baterai, menyebabkan kegagalan sel baterai, dan dalam kasus ekstrem, dapat memicu reaksi berantai yang mengakibatkan kebakaran atau bahkan ledakan. Ini terutama berisiko ketika smartphone diletakkan di area yang terpapar sinar matahari langsung atau dekat dengan sumber panas lainnya.
Tekanan Fisik
Smartphone yang ditaruh di jok motor dan terpapar tekanan fisik berlebih, baik dari barang lain atau dari struktur jok itu sendiri, bisa mengalami kerusakan. Tekanan ini dapat menyebabkan deformasi pada baterai atau bahkan pada komponen internal lainnya. Jika baterai terlipat, tertekan, atau mengalami benturan keras, hal ini bisa menyebabkan korsleting internal yang berpotensi menyebabkan kebakaran atau ledakan. Hal ini lebih mungkin terjadi jika smartphone diletakkan di jok tanpa proteksi yang memadai.
Kerusakan Baterai Sebelumnya
Baterai yang sudah rusak atau cacat, baik karena usia, kerusakan sebelumnya, atau karena penggunaan yang tidak tepat, memiliki risiko kegagalan yang lebih tinggi. Baterai yang sudah membengkak, misalnya, lebih rentan terhadap overheating dan kerusakan lebih lanjut. Kegagalan baterai ini dapat diperparah jika diletakkan dalam kondisi yang tidak ideal, seperti di jok motor yang panas atau tertekan.
Baterai yang Rusak atau Tidak Standar
Menggunakan baterai yang rusak, atau penggantian baterai dengan produk yang tidak standar atau berkualitas rendah, meningkatkan risiko kegagalan baterai. Baterai non-resmi seringkali tidak memenuhi standar keselamatan yang sama dengan baterai asli, dan bisa lebih rentan terhadap overheating atau kegagalan.
Pengisian Daya yang Tidak Benar
Penggunaan charger yang tidak sesuai atau rusak juga dapat menyebabkan masalah pada baterai smartphone. Charger yang tidak sesuai dapat memberikan arus atau tegangan yang salah, yang dapat merusak baterai atau sirkuit internal smartphone, meningkatkan risiko kebakaran atau ledakan.
Kerusakan Fisik pada Smartphone
Smartphone yang telah mengalami kerusakan fisik, khususnya pada baterai, berisiko lebih tinggi mengalami kebakaran atau ledakan. Kerusakan fisik ini bisa berupa retakan, lecet, atau deformasi yang mempengaruhi integritas baterai dan komponen internal lainnya.
Kesimpulan
Meskipun risikonya ada, perlu diingat bahwa kejadian ini tidak sering terjadi. Smartphone modern dirancang dengan berbagai fitur keselamatan untuk mencegah overheating dan kegagalan baterai. Namun, tetap disarankan untuk menghindari penyimpanan smartphone di tempat yang panas atau tertekan, seperti di dalam jok motor, untuk mengurangi risiko kerusakan pada perangkat.